Pertumbuhan Ekonomi
1.
Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Istilah pertumbuhan secara umum adalah
suatu ungkapan yang menggambarkan adanya tingkat perkembangan ekonomi mengukur
prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Menurut Simon Kuznets,
pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara
yang bersangkutan untung menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya.
2.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Faktor – faktor yang mempengauhi
pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan menjadi faktor ekonomi dan faktor non
ekonomi
a. Faktor
ekonomi, terdiri dari :
1) Sumber
alam ;
2) Akumulasi
modal ;
3) Kemajuan
teknologi ;
4) Pembagian
kerja ;
5) Skala
produksi.
b. Faktor
non ekonomi, terdiri dari :
1) Manusia.
2) Sosial.
3) Budaya,
dan
4) Polotik
dan administratif.
3.
Perbedaan
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
|
Pembangunan
Ekonomi
|
Ditandai
dengan kenaikan GNP, dan tidak disertai dengan perubahan struktur ekonomi.
|
Kenaikan GNP
disertai perubahan struktur ekonomi.
|
Kenaikan GNP
tidak memerhatikan tingkat pemerataan dan kesejahteraan masyarakat.
|
Memerhatikan pemerataan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
|
Kenaikan GNP
tidak di sertai Iptek.
|
Ditandai
dengan perkembangan Iptek.
|
4.
Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi sangat
diperlukan oleh suatu negara karena merupakan sasaran utama guna mendukung
pembanguan dibidang lain sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan guna
mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil – hasilnya. Pada umumnya
perhitungan dilakukan dalam kurun waktu triwulan dan tahunan. Cara menghitung
tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut :
5.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi dikelompokkan
dalam beberapa mahzab, antara lain sebai berikut :
a.
Teori
Perumbuhan Historis
Teori pertumbuhan historis menyoroti
pertumbuhan yang didasarkan atas proses atau tahap – tahap yang dilalui dalam mencapai
tingkatan yang lebih tinggi. Tokoh – tokoh yang mengemukakan teori ini adalah
sebagai berikut :
1)
Teori
W.W.Rostow
Rostow membagi pertumbuhan ekonomi
berdasarkan atas teknologi dan kemampuan produksi. Rostow membagi tahap – tahap
pertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
a) Perekonomian
tradisional.
b) Perekonomian
trasisi.
c) Perekonomian
lepas landas.
d) Perekonomian
matang.
e) Perekonomian
konsumsi melimpah.
2)
Teori
Kal Bucher
Pendistribusian barang dari produsen
kepada konsumen merupakan dasar bagi Karl Bucher dalam membagi tahap – tahap
pertumbuhan ekonomi. Karl Bucher membagi ke tahap rumah tangga tertutup, rumah
tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.
3)
Teori
Fiederish List
Fiederish List membagi pertumbuhan
ekonomi berasarkan atas tahap – tahap dalam mencapai tingkatan yang lebih
tinggi, yaitu berburu dan mengembara, berternak dan bertani, bertani dan
kerajinan, kerajinan, industri, dan perdagangan.
4)
Teori
Bruno Hildebrand
Bruno Hildebrand membagi pertumbuhan
ekonomi berdasarkan atas alat tukar yang di gunakan dalam perdagangan. Bruno
mengemukakan tiga sistem distribusi yaitu perekonomian barter, perekonomian
kredit, perekonomian uang.
5)
Teori
Werner Sombart
Tahapan ekonomi menurut Werner Sombart
adalah zaman perekonomian tertutup, zaman perekonomian kerajinan dan
pertukangan, zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan
Akhir).
b.
Teori
Pertumbuhan Klasik
1) Teori
Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776.
Menurut Adam Smith ada empat faaktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :
a) Jumlah
penduduk.
b) Jumlah
stok barang – barang modal.
c) Luas
tanah dan kekayaan alam ; dan
d) Tingkat
teknologi yang digunakan.
2)
Teori
David Ricardo
David Ricardo mengemukakan pendapat
teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of
Political Economy And Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi
suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, dimana bertambahnya penduduk
akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.
c.
Teori
Pertumbuhan Neo – Klasik
Tokok – tokoh aliran Neo Klasik
diantaranya Schumpeter, Harrod – Domar, dan Sollow – Swan.
1)
Teori
Schumpeter
Menekankan tentang pentingnya peranan
pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi.
Adapun jenis – jenis inovasi, diantaranya sebagai berikut :
a) Penggunaan
teknik produksi.
b) Penemuan
bahan dasar.
c) Pembukaan
daerah pemasaran.
d) Penggunaan
managemen.
e) Penggunaan
teknik pemasaran.
2)
Teori
Harrod – Domar
Asumsi yang digunakan oleh Harrod –
Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal – hal
berikut.
a) Tahap
awal perekonomian telah mencapai tingkat full
employment.
b) Perekonomian
terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan (produksi)
c) Fungsi
tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan
pendapatan.
d) Hasrat
menabung batas (Marginal Propencity to
Save) besarnya tetap.
3)
Teori
Robert Sollow
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom
yang menjadi perintis dalm mengembangkan teori Neo – Klasik. Pertumbuhan
ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor – faktor produksi
(penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.